About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Kamis, 24 Juni 2010

ARSIP

Melihat kembali jalan yang telah kulalui hingga usia ku yang sekarang.
Aku kembali ingin menyusuri jalan-jalan itu.
Mungkin bukan untuk memperbaikinya.
Mungkin bukan menangisinya ataupun menyesalinya.
Aku hanya ingin mengingat kembali cerita-cerita itu.
Cerita di kala aku sedang senang ataupun aku sedang susah.

Aku melihat jalan itu bukan jalan yang lurus dan mulus.
Itu bukan jalan yang mudah untuk ku.
Tapi salah satu hal yang aku lihat dari kejauhan ini adalah
di setiap jalan hidup ku yang sulit itu ada orang-orang yang Tuhan berikan untuk menolong diriku.
Sekarang sungguh aku berpikir mereka datang di saat dan tempat yang tepat.
Mereka ada, bukan saja untuk membantu tapi mereka datang untuk mengisi dan melengkapi kehidupan hingga saat ini.

Sekarang pun aku sungguh berpikir teramat baik Tuhan pada diriku.
Aku bukan seseorang yang religius dengan segala atributnya.
Aku hanya seorang manusia tidak sempurna dengan segala kelemahan dan kekurangan ku
dengan segala kesalahan dan semua yang aku punya hingga saat ini.
Tapi jika ada sesuatu yang sangat ingin ku ucapkan pada-Nya.
Aku sangat ingin mengucapkan " Terima Kasih.."
Terlalu banyak yang telah IA berikan pada ku, apa ucapan terima kasih dan syukur ku ini bisa membalas semua kebaikan-Nya?

di jam 6 sore yang..

Mau sedih bagaimanapun.
Mau menyesal bagaimanapun.
Tetap ga bakal mengubah apapun.

Cuman 1 hal yang mengganggu pikiran gue
Apa kata "maaf" cukup buat menyelesaikan semua masalah kayak gini.
Kata "maaf" pada intinya hanya merupakan awal dari sebuah penyesalan.
Gue coba buat positif thinking dengan mikir "maaf" itu awal dari sebuah perjuangan untuk bisa berusaha lebih baik lagi dan untuk ga ngulangin kesalahan yang sama.
Tapi itu memang ga gampang.
Mencoba menyemangati diri itu ternyata lebih sulit dari pada memberi semangat kepada orang lain.
Apalagi kalau udah ketemu sama yang namanya "frustasi" lebih baik jaga jarak jauh-jauh dari 1 kata dahsyat ini.

Kalau memang lagi merasa ga nyaman, ga enak hati ataupun banyak pikiran yaah pada intinya waktu kita lagi merasa lagi punya beban hidup.

Lakuin semua hal yang buat kita merasa lebih baik
Tentunya harus hal-hal yang enggak negatif

Mungkin dengan cara menyendiri dulu. Pikiran baik-baik apa yang harus dilakuin sekarang dan yang harus dilakukan selanjutnya.
Tenangin diri dulu. Mau nangis, mau teriak, mau guling-guling juga terserah asal itu harus tetap POSITIF! Jangan gegabah dengan hal yang berbahaya buat keselamatan diri.

Mungkin dengan sharing sama siapapun yang kita percaya dan bisa buat diri kita merasa lebih tenang. Ceritain semua yang ada di pikiran dan hati kamu. Cara ini sebenarnya terkadang lebih ampuh buat banyak orang (kecuali saya dalam beberapa kesempatan). Dengan cerita pun kita bisa dapat lebih banyk motivasi untuk bangkit kembali.

Hal terakhir yang bisa dilakukan adalah seperti gue sekarang ini, ya itu menulis hal-hal yang sebenarnya dari tadi tanpa sengaja gue ketik di laptop gue tersayang ini.hahaha. Hanya sebuah tulisan pendek yang gue buat di saat galau gundah gulana seperti ini.

Gue tau ga mudah melakukan hal seperti ini. Gue sendiri pun harus berusaha sangat sangat keras untuk bangkit dari yang namanya 'frustasi'. Gue nulis semua ini hanya untuk mengingatkan gue dan mungkin bisa mengingatakan kalian semua juga.

oke. Kita kembali ke dunia nyata.