About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Jumat, 17 September 2010

looking into my eyes

Kamu tidak tau bagaimana rasanya jadi saya, oleh karena itu diam sajalah!
Kamu tidak tau apa yang sudah saya lakukan untuk ini semua, oleh karena itu diam sajalah!
Kamu tidak tau apa yang saya korbankan untuk ini semua, oleh karena itu diam sajalah!
Kamu tidak tau sekeras apa saya berusaha untuk membuat semua ini berlalu, oleh karena itu diam sajalah!
Kamu tidak tau selelah apa saya menghadapi semua ini, oleh karena itu diam sajalah!
Kamu tidak tau apa yang saya lihat dan tunggu selama ini untuk semua ini, oleh karena itu diam sajalah!
Kamu tidak tau rasanya memandang dari posisi saya tentang semua ini, oleh karena itu diam sajalah!
Kamu tidak tau seperti apa mendengar sesuatu yang menjatuhkan mu hingga ke ujung jurang sementara keadaan menuntut mu untuk terus terbang dilangit, oleh karena itu diam sajalah!
Kamu tidak tau perihnya air mata yang mengalir di sudut hati ketika kamu harus terus bersikap, seperti tidak mengalaminya, oleh karena itu diam sajalah!
Kamu tidak tau siapa saya, bagaimana saya berada dalam ini semua, oleh karena itu diam sajalah!
Kamu tidak tau!! Oleh karena itu diam sajalah!
Ketika kamu melihat jauh ke dalam mata saya mungkin suatu saat nanti kamu akan tau dan mengerti.