About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Senin, 29 Maret 2010

berpikir sejenak

saat seseorang sudah mulai merasa dirinya paling benar.
saat seseorang sudah mulai menutup telinganya akan pendapat orang lain.
saat seseorang sudah mulai menganggap dirinya yang paling "bagus" dan seakan- akan semua hal selain dirinya sendiri adalah sampah!

saat seseorang merasa dia bisa memilih siapapun yang dia mau sesuka hatinya.
saat seseorang merendahkan dan menjelek-jelekkan orang lain tentang sesuatu hal yang sebenarnya tidak pernah ada.
saat seseorang dengan angkuhnya berjalan lurus kedepan dengan dagu terangkat.sombong!
saat seseorang bersama berdampingan dengan orang lain entah berteman, bersahabat atau apapun itu namanya hanya untuk mencari keuntungan semata dan ketika sudah tidak mendapat keuntungan lagi ia meninggalkannya tanpa sepatah kata pun

saat seseorang yang hati dan pikirannya terlalu keras untuk mengucapkan kata "maaf" akan kesalahan yang sudah jelas dilakukannya
saat hidup dan dunia ini seolah menjadi dan hanya miliknya seorang.



saat-saat seperti itu seseorang harus diingatkan bahwa hidup ini tidak lama, tidak panjang.
Waktu ini berhenti suatu saat nanti.

Tidakkah indah bila memiliki teman yang selalu ada untuk mu dan mengingatkan mu akan semua hal?

Tidakkah indah untuk mulai berpikir untuk mendengar orang lain? Sadarkah bahwa dengan begitu pun engkau akan didengarkan?

Tidakkah indah untuk merasa "sedikit" rendah hati untuk mau setidaknya "setara" dengan orang lain? Terlalu burukkah untuk merasakan kebersamaan bersama dengan orang lain?

Tahukah kamu bahwa mereka sebenarnya selalu ada untuk mu tapi kamu yang tidak pernah "menyediakan" tempat bagi mereka di hidup dan hatimu?



Terlalu burukkah untuk mau tulus berteman, bersahabat atau apapun itu dengan orang lain? Tahukah kamu bahwa sesuatu yang dimulai dengan ketulusan tidak membebani mu untuk terus merasa harus "membayar" sesuatu?

Sadarkah kamu tidak semua orang hidup di dunia ini hanya untuk uang, posisi, eksistensi, keuntungan dan kepentingan dirinya sendiri?

hidup ini memang terlalu rumit untuk dipahami. Aku pun merasa seperti itu.

0 komentar:

Posting Komentar