dia datang di suatu musim hujan
dia datang dengan angin dingin yang membuat ku serasa membeku
dia datang dari suatu bukit hijau kecil
diiringi kabut-kabut tipis aku melihatnya tersenyum padaku
senyumnya membuat ku berpikir apakah sungguh ia sedang tersenyum
matanya berusaha memancarkan kebahagiaan pada ku
aku tahu ia hanya berusaha membuat ku bahagia
dia (sebenarnya) tahu kebohongan tidak pernah membuat kebahagiaan abadi
karena semua itu hanya palsu
tapi dia terus melakukannya
apa yang tersimpan di hatinya aku tidak pernah mengetahuinya
ia menyimpan semuanya teramat rapat
yang ia tahu seperti biasa hanya membuat aku bahagia
tapi apa ia tahu alangkah egoisnya diri ku
aku tidak pernah bahagia!!
karena aku tahu semua itu hanya kebohongan belaka
munafik!! sama halnya dengan ku
aku selalu berpura-pura mengucapkan terima kasih dengan muka ceria padanya
aku selalu mengatakan aku senang walau dalam hati ku aku membenci semua ini
sekarang aku kehilangan "dia"
tapi dia mengatakan hari ini bahwa dia telah kehilangan "hati" ku
mungkin rasa yang ada antara aku dan dia dulu telah hilang
rasa itu telah pergi jauh meninggalkan kehampaan dintara kami
aku menangis memandangnya..
wajahnya..
matanya..
pandangan nya membuat hati ku perih.
dia tidak berkata apa-apa
aku tidak berkata apa-apa
kami hanya terdiam dalam sunyi
namun aku tahu matanya memancarkan kesedihan mendalam
ia tahu semua ini akan berakhir
tak kan ada lagi "kita"
kini hanya ada "aku' dan "dia"
senja itu aku pun pergi melangkah darinya
aku terus berjalan ke depan memandang matahari terbenam
meninggalkannya disana sendiri
sebenarnya aku ingin berbalik melihatnya
tapi aku takut jika aku berbalik aku tidak akan mampu melepaskannya
maka aku pun terus berjalan
hal itu sangat aku sesali hingga saat ini
hari ini dia mengirim kan ku sepucuk surat yang isinya
" Aku merindukan mu .."
aku tidak membalas suratnya
aku terlalu takut menemukan dan kehilangan dia kembali
Senin, 11 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar