Pagi itu rasanya berjalan lebih berat.
Pria itu mulai berjalan dengan kepala tertunduk.
Sudah seminggu istrinya pergi entah kemana.
Air tidak pernah sedingin ini. Udara lelah tidak pernah semenyengat ini.
Tetiba hati terasa pilu melihat malaikat di sudut ruangan itu.
Seperti ada jutaan energi mulai merasuk dari mata hingga ke setiap sel dalam tubuh.
Semua kepedihan segera pria itu sembunyikan
dalam kotak pandora sambil berharap kotak itu akan hilang dimakan waktu.
Pancaran mata malaikat itu meletakkan satu per satu harapan kembali di
langit pagi ini.
Kemeja coklat tua, sepatu semir hitam, tas dengan setumpuk berkas kantor. Sebelum bergegas, disapanya malaikat itu.
Lebih tepatnya malaikat kecil itu.
“Ayah pergi kerja dulu sayang..Doakan ya”